Rabu, 09 Juni 2010

“Cukuplah kematian sebagai peringatan”.

Sebagai utusan Allah subuhanahu wata’ala, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tentu mengetahui hal-hal apa yang paling penting untuk diketahui oleh ummatnya. Dan peringatan-peringatan yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berikan merupakan sebuah bentuk cerminan kecintaan Beliau terhadap ummatnya.
Salah satu peringatan yang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sampaikan adalah peringatan tentang kematian. Ya, kematian, yang mana kebanyakan orang lalai akan hal ini.
Rasulullah bersabda “Cukuplah kematian sebagai peringatan”.
Peringatan yang harus diketahui, peringatan yang penting untuk dingat. Sebab kematian bukanlah permainan, kematian bukanlah sandiwara. Kematian akan datang kepada siapa saja yang bernyawa tidak memandang usia, jabatan, status dan lain-lain. Kematian akan datang menjemput, mulai dari presiden hingga tukang becak, mulai dari orang yang paling pintar sampai pada orang yang paling bodoh, mulai dari orang yang paling baik hingga orang yang paling bejat sekalipun sekalipun.
“Cukuplah kematian sebagai peringatan”.
Ya, peringatan ini peringatan untuk kita. Ketika kita melihat orang meninggal dan mendengar kabar kematian, mengapa hati kita masih begitu keras untuk memahami dan meyakini jika kita juga “makhluk bernyawa” pasti akan mengalami hal yang sama, pasti akan mati. Sering kita mengatakan diri kita adalah pribadi yang unggul, pribadi yang mudah tersinggung jika seandainya ada orang yang mengatakan kita sabagai orang yang bodoh, namun mengapa peringatan semacam ini kita tidak bias mengambil pelajaran didalamnnya.
“Cukuplah kematian sebagai peringatan”.
Ingatlah, apa yang sudah engaku persiapkan untuk menghadapi kematian, sudahkah ada bekal yang baik dan cukup, ataukan dunia telah membuatmu lalai dan lupa akan kepastian ini. Sungguh, pahamilah api neraka itu, tingkat paling atas hingga paling bawah, tdaklah sanggup engkau hadapi. Naudzubillah.
“Cukuplah kematian sebagai peringatan”.
Ya, orang yang beramal saja belum tentu amalannya diterima, orang sholat saja belum tentu diterima. Olehnya itu, ingatlah kematian!, ingatlah kematian! Hingga engkau akan menyerahkan ibadahmu, amalanmu hanya kepada amal semata. Jadikanlah kesempatan hidup ini untuk senantiasa mengingat kematian.
“Cukuplah kematian sebagai peringatan”.
Ya, ingatlah hidup ini hanya sementara. Akhiratlah yang kekal, jangan engkau akhiri hidup ini dengan keburukan, akhirilah dengan kebaikan. Beribadah di jalan Allah.
Wallahu Ta’ala A’lam

Ihwan Ibnu Mai as Siompuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar